kakak ipar nikmat
Posted by my blog
on Kamis, 29 Agustus 2013
0
Sebut namaku Dede, semasa kuliah aku tinggal bersama kakakku Deni dan
istrinya Dina. Aku diajak tinggal bersama mereka, karena kampusku dekat
dengan rumah mereka, daripada aku kost. Usiaku dengan Kak Deni selisih 5
tahun dan Dina 2 tahun lebih tua dariku. Karena Kak Deni bertugas di
kapal, ia sering jarang di rumah. Sering kulihat Dina kelihatan kesepian
karena ditinggal kakakku. Kuhibur dia dan akhirnya kami sering
bercanda. Lama-lama Terkesan kalau Dina lebih dekat ke aku dibanding Kak
Deni. Karena Kak Deni jarang pulang akhirnya kami sering keluar
jalan-jalan. Dan terkadang kami nonton bioskop berdua untuk
menghilangkan rasa sepi Dina. Sering Dina dikira pacarku, tentu aku jadi
bangga jalan dengannya. Seluk beluk di dirinya membuat mata terpikat
dan tak lepas melirik. Keesokan harinya sepulang kuliah kulihat rumah
sepi. Sesaat aku bingung ada apa dan kemana Dina. Sesaat kulihat di
celah pintu kamarnya ada cahaya TV. Segera kucek apa ia ada di kamar.
Kubuka pintunya, sesaat kuterdiam, terlihat di TV kamarnya adegan yang
merangsang, sekilas kulihat Dina sedang terlentang dan ia kaget akan
kehadiranku. “Maaf Mbak!” sahutku dengan tidak enak. Lalu kututup pintu
kamar dan keluar. Sekilas teringat yang sekilas kulihat tadi. Dina
sedang asyik memainkan buah dadanya yang besar dan daerahnya yang indah
dengan sebagian kulit yang tak tertutup sehingga memamerkan beberapa
bagian tubuhnya. Sesaat beberapa lama di dalam kamar. Rasanya kuingin
menonton yang Dina tonton tadi. Lalu kusetel CD simpanan di kamarku.
Tampaknya birahiku muncul melihat adegan-adegan itu, sesaat terlintas
yang dilakukan Dina di kamarnya. Tubuhnya merangsang pikiranku untuk
berkhayal. Akhirnya seiring adegan film aku berkhayal bercinta.
Kukeluarkan penisku dan kumainkan. Sesaat aku kaget, Dina masuk ke
kamarku. Rupanya aku lupa mengunci pintu. Ia terlihat terdiam melihat
milikku. Wajahnya tegang dan bingung. Sesaat kami sama-sama terdiam dan
bingung. “Ma.. maaf, ganggu ya,” tanya Dina dengan matanya yang menatap
milikku. “Eh.. enggak Mbak, a.. ada apa Mbak,” sahutku dengan tanganku
yang masih memegang milikku. “Nggak, tadi ada apa kamu kekamar?” tanya
Dina dengan bingung karena kejadian ini. “Oh itu, sangkain aku rumah
kosong, aku nyari Mbak,” sahutku sambil kumasukkan milikku lagi. “Kamu
nonton apa?” tanya Dina lalu melihat film yang kusetel. “I.. itu.. sama
yang tadi,” sahutku dengan isyarat yang ditonton Dina di kamarnya. Dina
terdiam sesaat sambil melihat film. “Maaf Mbak, boleh pinjem yang tadi
nggak?” tanyaku dengan malu. “Boleh, kenapa enggak?” jawab Dina. “Mau
minjem Mbak.. apa mau nonton di sini?” tawarku kepada Dina. “Sekalian
aja deh, biar rame,” jawabnya. Adegan demi adegan difilm kami lewati,
dan beberapa kali kami mengganti film. Kami juga berbincang dan
mengobrol tentang yang berhubungan di film bokep. Mungkin karena kami
sering berdua dan bicara dari hati ke hati akhirnya kami merasakan ada
kesamaan dan kecocokan. Kami tidak canggung lagi. Rasanya kami sama-sama
menyukai tapi kami sadari Dina milik kakakku. Kami akhirnya biasa duduk
berduaan dengan dekat. Sering dan banyak film kami tonton bersama. Kami
akhirnya mulai sering melirik dan bertatapan mata. Sesaat saat film
berputar tanpa kami sadari, tatapan mata kami membuat bibir kami
bersentuhan. Tampaknya gairah kami sama dan tak bisa dibendung dan kami
tergerak mengikuti iringan gairah dan birahi. Aku pikir ciuman tak
apalah, akhirnya bibir dan lidah kami saling bersaing. Nafsu membuat
kami terus berebutan air liur. Beberapa lama kami nikmati kejadian ini,
kemudian kami tersadar dan berhenti. Kami hanya bisa diam dalam pelukan.
Mata kami tak sanggup bertatapan. Rasanya bingung. Cukup lama kami
berpelukan sampai akhirnya kami duduk biasa lagi. Kehangatan tubuh dan
sikap Dina memancing birahiku. Beberapa lama kami tak bisa mengeluarkan
kata-kata. Perlahan kubuai rambut panjang Dina. Tampaknya ia
menyukainya. Perlahan tanganku mengelus pundaknya. Sesaat kami
bertatapan lagi. Wajahnya dewasa dan cantik, kurasakan wajah yang
mengharapkan sentuhan dan kehangatan. Kurasakan isyarat dari Dina untuk
berciuman lagi. Tanpa basa-basi kulahap bibirnya, ahh nikmat rasanya.
Bibirnya terasa lembut di bibirku. Lalu dada kami saling berhadapan.
Sekilas kulihat buah dadanya yang besar. Lalu kupeluk Dina dengan maksud
ingin menyentuh dan merasakan miliknya. Sesaat kurasakan miliknya di
dadaku, besar, empuk dan besar. Perlahan tanganku mengelus-elus pahanya
yang lembut dan halus. Sebagai penjajakan kuelus selangkangannya,
tampaknya ia menikmatinya. Kurasakan tanganku ia elus sebagai tanda ia
menyukainya. Tanpa menunggu aku segera meraba-raba daerah sensitifnya.
Sesaat tanganku ia raih dan ia giring ke dadanya. Ahh, akhirnya
kurasakan buah dada yang besar di dekapan tanganku. Sesaat kurasakan
milikku didekap tangan Dina, ahh rasanya aku menikmatinya. Perlahan
tangannya memainkan, nikmat rasanya. Perlahan kulepaskan tangan Dina
dari milikku. Kubuka sebagian celanaku sehingga milikku menghunus tegap.
Kuraih tangannya dan kuarahkan ke milikku. Sesaat tangannya mendekap
milikku, ia mainkan lalu beberapa lama kemudian wajahnya menuju ke
milikku dan ia hisap. Ah, lembutnya mulut Dina. Rupanya ia suka
menghisap milikku. milikku keluar masuk di mulutnya secara perlahan
seiring tangannya yang mengayun-ayun milikku. Perlahan kuangkat kaosnya
sehingga terlihat buah dada yang tertutup bra. Kuraih kaitannya dan
kulepas. Perlahan tanganku menyusup di branya lalu meraba dan meremas
buah dadanya yang besar, halus dan lembut. Kurasakan putingnya yang
kenyal mengeras, dadanya pun mengeras. Lalu tanganku menuju celana
pendeknya dan kubuka bersama celana dalamnya. Ahh, indah tubuhnya bila
tanpa pakaian dan sangat merangsang. Pinggangnya yang ramping dan
pinggul yang lumayan, kulitnya putih bersih dan mulus. Kuelus-elus
bokongnya yang halus dan lembut. Pahanya kuraba lalu bulunya dan
tonjolan sensitifnya. Seiring hisapannya kumainkan bibir vagina yang
sudah basah perlahan jariku masuk ke liang vaginanya. Kurasakan lembut
di jemariku, nikmat rasanya.”Dede.. oouuhh..” ucapnya seiring jariku
yang tertancap di liangnya. Sesaat kemudian kurasakan gerakan mulut dan
nafasnya tambah cepat. Kurasakan air liur Dina membasahi milikku. Cukup
lama mulutnya bermain sampai ku tak tahan menahan maniku. “Mmmhh..” ucap
Dina seiring semburanku di dalam mulutnya. Kurasakan mulutnya tetap
menghisap milikku, lalu maniku dan terus sampai beberapa lama. Kemudian
bibirnya selesai bermain. “Udah De?” sahutnya dengan isyarat apakah aku
puas. Aku tersenyum melihat wajah cantiknya yang memucat dan merangsang.
Rasanya milikku belum puas masuk di mulutnya. Kemudian ia terbaring
dengan jariku yang masih masuk di liangnya. “Mbak yang ini belom,”
sahutku dengan isyarat jariku yang keluar masuk di liangnya.”Emang
kenapa?” tanyanya dengan isyarat wajah yang menanyakan apa keinginanku.
Kemudian kubuat posisi bersetubuh. Kaki Dina mengangkang lebar dan
terangkat seakan siap bermain. Bibir vagina yang agak merah terlihat
jelas olehku. Milikku yang terhunus akhirnya menyentuh bibir vaginanya
yang lembut yang sudah basah. Perlahan kumasukkan dan akhirnya hilang
tertelan di liang Dina yang lembut. “Mmhh..” desah Dina dengan dagunya
yang perlahan terangkat dan telapak kakinya memeluk pinggulku. Milikku
keluar-masuk diliangnya dan dada Dina membusung seakan tidak kuat
merasakan kenikmatan sentuhanku. “Ooouuhh.. oouuhh..” berulang desahan
itu Dina keluarkan. Beberapa lama kurasakan nikmatnya tubuh Dina.
Perlahan kurasakan pinggul Dina bergerak sehingga mempercepat gesekan
penis dan liangnya. Sessat ia dekap tubuhku. Tubuhnya menegang. “Dede..”
ucapnya dengan getaran kenikmatan. Aahh Kurasakan penisku didekap kuat
liang Dina. “Ooouuhh,” desah nikmat Dina. Kulihat Dina mulai melemas
pasrah. Melihat ini gairahku meningkat seakan tubuhnya santapanku.
Nafsuku membuat milikku keluar masuk dengan cepat. Ahh, puncakku disaat
penisku masih di dalam liang Dina. Aku tak dapat menahan semburanku
karena nikmatnya tubuh Dina. “Ooouuhh..” desah Dina mengiringi setiap
semburanku. Milikku kubiarkan tertancap terus. Tampaknya Dina tak
menolaknya. Tubuhku belum puas menikmati tubuhnya. Terkadang tanganku
menikmati dada dan putingnya. Dan beberapa kali kami berciuman lagi. Aku
tak peduli walaupun bibirnya bekas milik dan maniku karena benar-benar
nikmat. Sampai tenaga kami pulih, kurasakan dekapan liang Dina yang agak
mengering basah lagi. Lalu kami bermain lagi. Ini terus kami lakukan
sampai kami tak kuat dan tidur kelelahan. Esoknya kami tersadar dan kami
mandi bersama. Tampaknya kami menyukai kejadian kemarin. Rasa bersalah
hilang karena Kami rasakan kecocokan, dan kami teruskan hubungan ini.
Karena kakakku jarang di rumah kami sering berdua, tidur bersama dan
mandi bersama dengan sentuhan-sentuhan yang nikmat. Ini menjadi rahasia
kami berdua seterusnya. sampai aku memiliki istri dan sama-sama
mempunyai anak kami terus berhubungan
Tagged as: Cerita Perselingkuhan
Kampung Dewasah
Terimah Kasi Atas Kunjungan Anda Ke Blog Kampung Dewasah Bagi Anda Yang Ingin Memasang Iklan Bisa langsung Saja Mengirim email Ke Kampungdewasah@yahoo.com
dan bagi ada yang ini Mengopy Postingan ini Jangan Lupa Untuk Sertakan Sumbernya Oke ^_^
Get Updates
Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.
Share This Post
Related posts
0 komentar: